Pada jaman dahulu distribusi
air dari hulu menuju hilir masih menggunakan bahan material lansung pakai
seperti bambu. Ketika menggunakan bambu sebagai pipa, pada tiap ruas-ruasnya
dibersihkan agar tidak terjadi kebuntuan yang dikarenakan bambu masih tertutupi
oleh ruas-ruas bambu. Seiring dengan bertambahnya kebutuhan akan air maka
penggunaan pipa dengan ukuran diamater yang lebih besar dibutuhkan. Pada
akhirnya masyarakat menemukan pipa dengan material kayu.
Masyarakat Egyptian dan Aztec
membuat pipa menggunakan tanah liat. Pipa dengan material metalik pertama kali
ditemukan oleh masyarakat Yunani dan Romawi. Pada pipa tersebut terbuat dari
timah dan perunggu. Penggunaan besi sebagai material untuk pipa datang dari
invensi mesiu tembak (gun powder).
Mesiu tembak, memang tentu tidak digunakan untuk membuat besi, namun mesiu
tembak membutuhkan laras tembak yang kuat. Sehingga pipa besi semakin mengikuti
perkembangan larak tembak tersebut. Akhirnya logam yang luar biasa dikembangkan
dan pipa menjadi produk khusus untuk saat ini.
Aplikasi pipa secara umum, dengan
bentunya yang berlubang sehingga dapat digunakan untuk mentransport berbagai
bahan dengan karakteristik yang berbeda seperti liquid, gas, uap, liquified
solid, dan powder.
Berbagai macam material digunakan untuk produksi pipa
dengan berkembang pesatnya. Berbagai material yang digunakan mulai dari beton,
glass, timah, kuningan, tembaga, plastik, aluminium, besi tuang, karbon steel,
campuran baja. Setiap pipa dengan material tertentu memiliki karakteristik dan
kegunaan masing-masing yang berbeda. Oleh karena itu butuh ketelitian untuk
setiap pemilihan pipa yang digunakan. Namun untuk sebagian besar industri
menggukan pipa dengan material karbon steel. Pipa karbon steel memiliki nilai
guna yang paling efisien untuk industri perpipaan.
0 komentar:
Post a Comment