Apa itu Boiler

Hampir setiap hari, manusia tidak dapat meninggalkan penggunaan gula pasir. Sangat beragam kegunaan gula pasir, salah satunya adalah untuk pemanis alami. Seiring dengan kebutuhan gula pasir, maka perusahaan juga harus memikirkan produk secara massal agar konsumen terpenuhi kebutuhan pemanis alami ini. 

Teknologi harus mampu mensupport perusahaan dalam memproduksi gula pasir. Salah satu equipment yang dibutuhkan adalah boiler. Boiler yang masih mempunyai nilai life time dan mempunyai effisiensi produski yang optimum agar tidak merugikan perusahaan.

Boiler adalah pesawat uap untuk memproduksi uap pada jumlah tertentu. Beberapa gambaran dari karakeristik Boiller adalah sebagai berikut:

1. Tekanan effektif dari boiler dinyatakan dalam Bar (Kg/cm^2) atau N/m^2 atau Pa (pascal).
2. Kapasitas produksinya dalam satuan  ton/jam. Dalam pengolahan air menjadi uap diukur menggunakan dalam satuan produksi ton/jam.

Pesawat Uap adalah suatu ketel uap dan alat-alat lain yang secara lansung berhubungan atau tersambung dengan suatu ketel uap dan diperuntukkan bekerja dengan tekanan yang lebih besar (tinggi) daripada tekanan udara.

Boiler merupakan salah satu sumber bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaaan berupa:

1. Semburan api, air panas, uap, gas, atau fluida lainnya yang ada di dalam ketel uap atau bejana dengan instalasinya.
2. Debu berbahaya.
3. Pencemaran lingkungan baik asap maupun gas berbahaya.
4. Sentuhan listrik.
5. Kebakaran
6. Peledakan.
7. Gangguan Kesehatan.

Kecelakaan atau accident yang terjadi karena pengoperasian boiler disebabbkan oleh:

1. Konstruksi yang salah atau tidak memennuhi syarat.
2. Tidak dilengkapi dengan alat pengaman.
3. Pemeriksaan tidak teliti.
4. Proses kerja tidak normal.
5. Pelayanan yang tidak sesai dengan prosedur.
6. Terdapat cacat pada konstruksi.

Dokumen teknik yang dibutuhakn dalam pembuatan boiler adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan (Calculation)
2. General Drawing, yang meliputi: Dimensi Boiler, jumlah pipa, jenis material.
3. Detail drawing, yang meliputi: Bentuk Bevel,
4. Sertifikat Material
5. Sertifikat Welder
6. Laporan pemeriksaan, yang meliputi Visual Test, Penetrant Test, Radigrafi Test,
7. Laporan pengujian (Test Report) yang meliputi: Hydro Test (kurva hasil pelaksanaan Hydro Test).